untuk para orang tua yang mungkin mengalami kasus yang sama, ayo silahkan baca ^_^..semoga membantu…
anakku kok pelit ya??
Tanya:
Anak saya usianya 3,5 tahun. Belakangan ini punya kecenderungan pelit. Kalau ada tetangga atau saudara datang, mainannya tidak boleh disentuh. Saya juga tidak boleh duduk berdekatan dengan orang lain. repotnya kalau ada tamu, anak saya jadi bersikap tidak menyenangkan baik dengan orang dewasa maupun anak-anak. Sebagai orang tua tentunya saya ingin anak saya bersikap sopan kepada orang lain, apalagi tamu. Terimakasih atas jawabannya,
Ibu Ln, gamping
Jawab:
Ibu Ln yang baik,
Anak usia 3 tahun memang sedang membentu egonya. Ego kelak diperlukan untuk kemampuannya menghargai diri dan mempertahankan dirinya. Salah satu yang muncul adalah mulai adanya rasa kepemilikan. Anak kemudian membuat batas mana yang miliknya dan mana milik orang lain. nah yang masuk dalam kategori “miliknya” inilah yang dia tidak ingin orang lain mengusiknya.
Meskipun demikian bisa dipahami kegelisahan ibu karena memang memberikan pembiasaan sejak kecil untuk bersikap sopan kepada orang lain juga sangat penting.untuk mensikapi hal ini, ibu bisa mencoba memisahkan mainan milik anak ke dalam 2 tempat yang berbeda. Ajak anak untuk memilah mana mainan yang boleh dimainkan anak lain dan mana mainan yang ia ingin itu dimainkan oleh anak itu sendiri. Nah mainan yang masuk dalam kategori boleh dimainkan oleh anak lain bisa diletakkan di tempat yang lebih umum (misalnya di ruang tengah) sementara mainan yang dia ingin hanya dimainkan olehnya bisa diletakkan di kamar. Sampaikan kepada anak untk mengembalikan ke tempatnya, kalau ia meletakkannya sembarang tempat berarti termasuk mainan yang boleh dimainkan orang lain. oleh karena itu apabila suatu saat ada teman yang datang dan buah hati ibu tidak mau berbagi, ibu bisa mengingatkan bahwa mainan tersebut memang boleh dimainkan teman lain. ibu boleh membujuk buah hati ibu untuk meminjamkan mainan tersebut dengan memotivasi bahwa perlu berbagi dengan teman, sehingga buah hati ibu mau meminjamkannya. Sebisa mungkin hindari untuk mengambil paksa mainan tersebut, apalagi dengan diembel-embeli cap pelit, nakal dsb. Namun ibu bisa memberikan hadiah berupa pujian apabila buah hati ibu mau meminjamkan mainannya.
Tentang sikapnya yang melarang orang lain yang duduk dekat ibu, ibu bisa mengajaknya berada di dekat ibu, tanpa harus mengusir orang lain (kecuali kalau orang tersebut yang kemudian bergeser atas keinginannya sendiri). Sebab anak perlu belajar bahwa dia tidak bisa mengatur orang lain seenaknya. Kalau anak memaksa orang lain pindah dengan cara yang tidak sopan ibu bisa mengatakan bahwa itu tidak sopan, dan ibu keberatan. Untuk ini ibu memang perlu sedikit “tahan” dengan tangisan atau rengekan anak yang mungkin akan mengganggu pembicaraan antar orang dewasa.
Demikian ibu Ln, semoga bermanfaat.
(konsultasi ini pernah diterbitkan di Harian Jogja)