Bekerja dari Rumah (BDR alias WfH) dan Bermain/Belajar dari Rumah (BBDR alias SfH) ternyata mengandung banyak konsekuensi, ya. Terutama di lingkungan rumah sebagai basis kegiatan semua anggota keluarga ditengah wabah COVID-19 ini.
Setelah mengalaminya beberapa hari/minggu, apa saja yang sudah teramati Ayah/Ibu? Iya, tagihan kuota data internet jadi membengkak. Selain itu? Ya, durasi anak menatap layar gadget (screen time) juga meningkat tajam, ya. Oleh karena memang banyak stimulus datangnya online melalui gadget. Mulai dari proses menerima pelajaran, mencari bahan tugas, mengirim tugas/laporan, menyapa teman, hingga mencari hiburan sebagai pelipur bosan. Saking padatnya aktivitas gadget, mungkin ada yang harus bertengkar dulu agar gadget-nya bisa berpindah tangan, hehe.
Kalau melihat situasi saat ini, BBDR sepertinya akan diperpanjang lagi, ya. Nah, ada kemungkinan konflik terkait gadget ini akan semakin tajam. Untuk mengatasinya, bagaimana kalau Ayah/Bunda coba tips-tips dari ECCD-RC Jogja berikut ini.
TIPS MENGELOLA SCREEN TIME ANAK selama Bermain/Belajar dari Rumah (School from Home)
1. Membuat kesepakatan: Jam dan Durasi
Misal, kapan gadget boleh digunakan anak, kapan digunakan kakak/adik atau ayah/ibu. Durasinya maksimal berapa menit untuk sekali pegang, atau berapa jam dalam sehari (akumulatif).
2. Membuat kesepakatan: Jenis Tayangan
Tayangan apa saja yang boleh diakses, bisa juga dengan membuat daftar prioritas. Misal: pesan teks/video dari sekolah, situs-situs sumber belajar. Tayangan berupa video/film hanya diakhir pekan saja, misalnya.
3. Aktifkan alarm (atau timer)
Untuk membantu mengingatkan waktu terus berlalu dan berapa menit lagi harus berhenti. Mematikan suara alarm secara tak langsung juga melatih anak untuk melakukan kontrol diri, kapan harus berhenti.
4. Membuat jadwal harian dengan kesepakatan
Kegiatan yang rutin memberikan rasa aman pada anak karena dia bisa memprediksi kegiatan berikutnya. Jadi Ayah/Ibu bisa membantu anak membuat jadwal kegiatan harian, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Ketika anak keasyikan ber-gadget, ingatkan saja dia pada jadwal ini.
5. Beri Anak Ide Permainan Tanpa Gadget
Banyak permainan seru yang tidak melibatkan gadget. Ayah/Ibu bisa mulai membuat daftarnya. Misalnya, main kemah-kemahan di bawah meja makan, membuat mainan dari kardus bekas, berkebun, dll.
6. Temani Anak Main
Ayah/Ibu tidak harus selalu ikut main, tapi bisa hadir atau terlihat saat anak bermain. Berikan ide main, ketika anak tampak mulai asyik, minta anak meneruskan permainannya sementara Ayah/Ibu cukup memantau. Sesekali anak akan memanggil atau menghampiri Ayah/Ibu untuk bertanya pendapat atau menunjukkan sesuatu. Setelah mendapat respon ia akan kembali bermain, dan Ayah/Ibu bisa melanjutkan aktivitas lagi.
7. Ortu Diet Gadget
Bagaimana kita berharap anak-anak ber-gadget ria sesebentar mungkin kalau mereka melihat orang tuanya memegang gadget sepanjang waktu? Iya, kita tahu Ayah/Ibu bekerja dengan gadget. Anak bisa kok menerima penjelasan. Tapi, usahakan tidak melenceng dari kesepakatan bersama, ya.
Bagaimana, siap mencoba?
Oya, kalau ada tips lain, bagikan di komentar, ya!
Siapa tahu bisa membantu keluarga-keluarga lain, lho.