TANYA:
Kami memiliki 2 orang putera. Yang besar kelas VI SD dan yang kecil masih TK. Permasalahan kami, sering si kakak merasa iri dengan apa yang kami lakukan kepada adik. Misalnya, saat saya membangunkan si kecil, saya gendong dan saya bantu memandikan. Si kakak juga juga minta digendong dan dimandikan. Karena pagi hari banyak yang harus kami siapkan, saya menolak karena seharusnya dia sudah mandiri. Akibatnya anak saya mengamuk dan dak mau sekolah. Itu baru contoh kasus, masih banyak kejadian serupa lain. Apa yang sebaiknya kami lakukan?
(Pak Win, Sleman)
JAWAB:
Pak Win yang saya hormati,
Saya yakin Bapak tidak sendiri. Banyak orang tua lain yang mengalami kejadian yang kurang mengenakkan ini. Terkait dengan kondisi putra bapak dimana si kakak menuntut hal yang sama dengan si adik, hal ini bisa dimaklumi. Bentuk bantuan yang diberikan orang tua kepada anal seringkali diterjemahkan oleh anak sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian. Maka ketika bapak membantu adik dengan menggendong dan membantunya mandi, si kakak menginginkan hal serupa karena ia ingin sama diperhatikan dan disayang seperti sang adik. Mengatasi hal tersebut. ada baiknya bapak mengajak sang kakak untuk berdialog. Tentunya mengambil waktu lain, saat suasananya cukup enak untuk berbincang. Tanyakan apakah selama ini sang kakak merasa diperlakukan berbeda dengan si adik, dalam hal apa saja, dan ia ingin seperti apa. Setelah itu giliran bapak menjelaskan bahwa bantuan dengan kasih sayang itu dua hal yang berbeda. Tidak selalu yang lebih sedikit dibantu artinya lebih sedikit sayang, dan berikan bukti bahwa bapak juga menyayangi si kakak. Selain itu bantuan untuk si adik juga harus proposional. Misalnya si adik juga harus mandi, tidak perlu digendong karena kakak akan berpikir,”adikkan sudah bisa jalan, kenapa digendong? Kenapa aku ngga?” maka bantuan yang kita berikan harus masuk nalar anak. Meski begitu, tidak dilarang juga kok sesekali orang tua memberikan bantuan kepada si kakak seperti bantuan yang diberikan kepada si adik, dengan tujuan untuk bercanda. Misalnya,”O kamu mintadigendong juga? Coba bapak kuat ngga ya….waduh terlalu berat nih,” sambil bersenda gurau. Hal tersebut bisa mengurangi ketegangan di pagi hari. Semoga bermanfaat. (Hasanah Safriyani, S.Psi, Psi)
Artikel ini pernah dipublikasikan di Harian Jogja, 8 November 2009