Kidal itu tak salah

Tanya.

Bu, saya memiliki seorang ponakan. Usainya 3,5 tahun. Kami melihat dia lebih sering menggunakan tangan kirinya disbanding dengan tangan kanannya. Orangtuanya khawatir dia kidal. Beberapa cara sudah dicoba supaya keponakan saya mau menggunakan tangannya untuk mengambil mainan, tapi dia cuma mau sebentar setelah itu mulai lagi menggunakan tangan kiri. Saya sendiri berfikir, memang apa salahnya kalau dia kidal? Meskipun kidal dia juga akan menjalani hidup yang normal kan? Ada teman saya mengatakan kalau dipaksa menggunakan tangan kanan nanti keponakan saya bisa gagap. Betulkah begitu bu? Terimakasih atas jawabannya.

Dian (Jogja)

Jawab

Mba Dian yang baik,

Menjadi kidal atau left handed, memang tidak ada salahnya. Kesulitan yang mungkin dialami oleh seorang yang dengan tangan kiri lebih dominan adalah pada penggunaan fasilitas umum, alat elektronik, mesin dan benda lain yang rata-rata di design untuk orang dengan tangan kanan yang lebih dominan. Namun seandainya keponakan Anda memang kidal, ia memiliki banyak waktu sepanjang kehidupannya untuk belajar menghadapi semua hal tersebut sehingga tidak mengalami kesulitan yang berarti. Jadi saya sepakat dengan pendapat Anda, bahwa seseorang yang kidal tetap bisa hidup secara normal.

Mengenai pendapat keponakan Anda yang gagap jika dipaksa menggunakan tangan kanan secara terus menerus, memang benar adanya. Dalam kondisi normal, Gerakan anggota tubuh kita diatur oleh otak. Belahan otak bagian kanan berhubungan dengan anggota tubuh sebelah kiri, begitupun sebaliknya. Jika anak dipaksa untuk menggunakan salah satu bagian tubuhnya, bisa terjadi kekacauan dan mengakibatkan mendurnya perkembangannya, salah satunya gagap. Kegagapan juga bisa terjadi karena anak mengalami kecemasan. Terutama bila banyak komentar negative/teguran keras saat ia mengggunakan tangan kirinya. Sebetulnya memotivasi anak menggunakan tangan kanan bisa saja dilakukan, dengan cara yang tepat, dan dimulai sejak awal perkembangan anak. Misalnya saat anak mengambil dengan tangan kiri, kitta arahkan ke tangan kanannya. Namun hal ini harus dllakukan dengan hati-hati agar anak tidak merasa dipaksa. Semoga bermanfaat.

Salam

Hasanaf Safriyani (ECCD-RC)

Harian Jogja, 6 September 2009

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *