Oleh Hasanah Safriyani (Direktur ECCD-RC)
Lebaran seringkali identik dengan baju baru, sepatu baru, semuanya serba baru. Sebetulnya masih banyak hal yang lebih penting dalam memaknai Lebaran, yang perlu kita kenalkan kepada anak. Lebaran bisa dimanfaatkan untuk mengajak anak mempraktikkan nilai-nilai positif dalam hidupnya, antara lain:
- Hati yang baru. Jelaskan kepada anak bahwa Lebaran adalah hari kemenangan setelah sebulan menahan hawa nafsu, artinya kebaikan yang kita pupuk di bulan Ramadhan harus terus dipertahankan. Anak bisa diajak mengenali kebaikan apa yang ia upayakan di bulan Ramadhan tahun ini misalnya berusaha tidak mencela makanan, bersedekah, salat dan lain-lain. Jadi bukan bajunya yang harus baru, tapi hatinya.
- Kesederhanaan. Jika kita bermewah-mewah atau berlebihan dalam menyambut Lebaran, anak akan belajar bahwa Lebaran identik dengan hura-hura. Sebaiknya, jika orangtua menyikapi Lebaran dengan cara yang sederhana maupun akan menirunya.
- Berbagi. Anak bisa diajak berbagi kegembiraan dengan teman-teman yang kurang beruntung. Dengan berbagi anak belajar mensyukuri segala yang ia miliki.
- Keterlibatan dalam keluarga. Keterlibatan dalam proses menyambut hari raya akan membuat anak merasa berguna, yang akan meningkatkan rasa percaya diri anak.
- Silahturahmi. Mengajak anak untuk ikut sertaa dalam agenda penting Lebaran ini, akan memberinya kesempatann belajar bersosialisasi, etika, dan sebagainya. Perlu diupayakan agar anak tetap merasa nyaman dalam mengikuti silahturahmi, misalnya hindari menghardik anak di depan orang lain, beri anak kesempatan untuk sesekali terlibat dalam pemmbicaraan, kenalkan anak kepada keluarga atau kerabat yang kita temui, dan lain-lain.
- Mengelola keuangan. Biasanya di hari Lebaran akan panen angpao dari orang dewasa yang ditemui. Karena yang diberi adalah anak-anak, maka kita perlu menghargai bahwa itu adalah ‘harta’ anak kita. Jadi biarkan ia menyimpannya, dan setelah itu kitab isa mengajak anak berdiskusi tentang pemanfaatan uang tersebut.
Selamat berlebaran, bagi anda yang merayakan.
Harian Jogja, 13 September 2009