Tanya:
Saya memiliki 3 orang anak semuanya perempuan. Sejak kecil mereka memiliki kebiasaan membeli baju baru saat lebaran, ulang tahun dan kenaikan kelas. Meskipun menurut kami ini hal yang wajar, tapi saya ada kekhawatiran jangan-jangan anak-anak kami nanti tumbuh menjadi orang yang konsumtif. Pertanyaan saya, apa yang bisa kami lakukan agar melatih anak kami tidak konsumtif? Tepatkah jika kami selalu membelikan baju baru di momen-momen tersebut mengingat kadang di momen lainnya kami juga membelikan baju untuk mereka.
Ibu Rosi, Jogja
Jawab:
Ibu Rosi yang saya hormati, saya sangat menghargai kejelian ibu untuk mengajarkan sesuatu pada anak lewat perilaku sederhana: membeli baju baru. Memang ada peristiwa-peristiwa tertentu dimana lazimnya orang membeli baju baru untuk mempersiapkan diri memperingatinya, misal hari raya agama. Permasalahannya, apakah saat orangtua membeikan baju anak, juga disertai penjelasan makna dibalik membeli baju tersebut. Misalnya membeli baju untuk hari raya sebetulnya adalah bentuk Upaya manusia untuk menampilkan dirinya sebaik-baiknya di hadapan Tuhan di hari raya. Maka, jika sudah ada baju yang pantas untuk merayakan hari raya tersebut, membeli baju sudah tidak terlalu diperlukan lagi. Pengertian semacam ini penting karena tidak selamanya orangtua sedang dalam kondisi ‘ada’ untuk membelikan baju baru bagi anak di hari raya tersebut. Meminjam uang untuk membeli baju jelas bukan hal yang disarankan. Saran saya untuk Ibu Rosi dan keluarga, sebaiknya mulai membiasakan anak-anak dan orang tua untuk membeli baju di saat perlu. Misalnya saat kenaikan kelas, membeli seragam diperlukan hanya jika seragam yang lama sudah using atau sudah tidak muat lagi. Pada waktu-waktu lain tetap boleh saja membeli baju baru, jika memang dibutuhkan. Sehingga tidak terlalu tergantung dengan event. Hal ini membuat anak terbiasa untuk memilah mana yang penting dan yang tidak penting. Memberikan baju yang sudah tidak terpakai sebelum membeli baju yang baru juga bisa bermanfaat melatih daya empati anak, sehingga tidak membiasakan anak menumpuk-numpuk benda miliknya. Kebiasaan menumpuk bisa memacu gaya hidup konsumtif pada anak. Biasakan anak memiliki benda secukupnya, dan membeli seperlunya.
Semoga bermanfaat.
Harian Jogja, 13 September 2009