Dimuat di Harian Jogja
Yoza Veronika
“Pa, beliin tas yang ada gambar batmannya itu dong, ayo dong pa, pokoknya aku maunya beli ituuuuu, sekarang!” Didi
merengek dan menggandeng tangan papanya memasuki sebuah toko di pusat
perbelanjaan paling besar di yogya. Ketika papanya mengatakan tidak,
spontan didi langsung menjatuhkan dirinya ke lantai dan berguling-guling
disana sambil berteriak-teriak. “ Didi, belinya besok saja ya, papa
lagi nggak bawa uang!” “Nggak, pokoknya harus sekarang, sekarangggggg” didi berteriak sambil terus berteriak.
Kasus seperti diatas tentu banyak kita jumpai, ada anak yang ketika
menginginkan sesuatu akan memintanya dengan cara seperti diatas bahkan
ada yang memakai cara yang lebih “ membuat orang tua panik atau marah”
yaitu dengan cara membanting segala sesuatu yang berada di
dekatnya.Tetapi ada juga yang memintanya dengan cara berbicara dengan
orang tuanya tapi tetap secara terus-menerus hingga kadang tetap membuat
orangtua menjadi jengkel. Kalau kita perhatikan, sebenarnya anak-anak
itu ingin menyampaikan bahwa apa yang mereka inginkan, harus segera kita
penuhi.
Lalu apa yang mestinya kita lakukan menghadapi anak-anak yang tidak bisa menunda keinginan mereka?
Pertama-tama yang harus kita amati adalah mengapa anak-anak bersikap seperti itu?
·
Bisa jadi, anak pernah meminta sesuatu pada orang tua dengan cara
bertanya,”Pa, aku boleh beli mainan ini nggak?” akan tetapi orang tua
tidak meresponnya.
· Orang tua
biasanya menjadi malu ketika anak berkelakuan seperti kasus diatas
apalagi di tengah keramaian sehingga biasanya orang tua langsung
mengabulkan permintaan anak. Seperti kasus diatas, ketika itu berhasil
dan orang tua membelikan apa yang diinginkan anak maka hal itu menjadi
“senjata” bagi anak, dan mereka akan selalu meminta dengan cara sepertti
itu.
· Anak terbiasa selalu
dipenuhi keinginannya sehingga ketika kita menolak dia menjadi sangat
kecewa dan melampiaskannya dengan berbagai cara sampai keinginannya
terpenuhi.
· Anak terbiasa dengan
keadaan yang serba “ada”, sehingga ketika keadaan menjadi berbeda, anak
tidak akan dapat menerimanya dengan mudah.
Hal-hal
tersebut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak menjadi
ngotot dalam meminta sesuatu, tentu saja pasti ada faktor-faktor lain
yang mungkin belum terbahas.
Jika kita sudah mengetahui penyebabnya, kita akan dapat dengan mudah untuk mencari pemecahannya.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah :
·
Orang tua dapat mengajak anak untuk membuat daftar prioritas
belanja, atau barang apa saja yang dapat dibeli bulan ini. Ini juga
·
Ketika anak meminta sesuatu, usahakan untuk tidak langsung
memenuhinya, berikan tempo. Misalnya ketika anak anda yang duduk di
kelas II SD meminta dibelikan sepeda agar dia bisa berangkat sendiri ke
sekolah sementara anda tidak yakin dengan keamanannya, anda bisa
mengatakan” Kak, papa akan belikan sepeda kalau kakak sudah naik kelas
IV, karena papa yakin pada saat itu kakak sudah mampu berangkat sendiri
ke sekolah”.
· Tepati janji. Ketika
orangtua seperti diatas memberikan tempo sampai kelas IV, maka ketika
anak naik kelas IV, orang tua harus menepati janjinya. Jika tidak, anak
akan menganggap orang tua pembohong dan tidak akan pernah mau
mempercayainya.
· Ketika anak meminta dengan cara yang “heboh” biarkan saja. Jika anak sudah cukup tenang, ajaklah bicara.
·
Ajaklah anak untuk melihat teman-temannya yang kurang mampu sehingga
mereka punya kepekaan sosial yang membuat mereka bersyukur dengan apa
yang mereka punyai.
Anak-anak
adalah individu yang unik. Terkadang kita sebagai orang tua meremehkan
kemampuan mereka. Kita sebagai orang tua menganggap mereka adalah anak
kecil yang belum mampu diajak berbicara layaknya orang dewasa. Cobalah
mengubah cara pandang tersebut dan mulailah untuk semakin sering
mengajak anak ngobrol dan berdiskusi tentang hal-hal yang anda ingin dia
lakukan maupun hal-hal yang anda tidak ingin dia lakukan.