Tertarik dengan musik

Tanya:

Anak saya laki-laki, usianya 3 tahun. Menurut pengamatan kami, dia sangat tertarik dengan musik, terutama bunyi alat musik seperti drum, gendang, dan lain-lain yang Nampak ketukannya. Apabila mendengar lagu apapun baik anak maupun dewasa, anak saya pasti bisa mengiringi dengan memukul-mukul benda, dengan ketukan yang tepat. Masalahnya anak saya tidak mengenal waktu dalam melakukan hal itu sehingga saya khawatir akan mengganggu tetangga, terutama saat jam istirahat atau saat ada tamu. Apa yang sebaiknya saya lakukan? Oh ya, kalau diikutkan les apakah itu akan baik untuk anak saya?

Tuti (Bantul)

Jawab:

Ibu Tuti yang baik, sejak usia awal, memang memungkinkan anak memiliki minat yang berbeda-beda. Pada putera ibu, tampak bahwa minatnya adalah pada musik. Hal ini didukung oleh kepekaannya terhadap ketukan yang ada pada lagu, sehingga ia bisa mengikuti setiap lagu atau musik yang ia dengar. Bisa dikatakan bahwa putera ibu memiliki potensi yang baik dalam kecerdasan musical. Potensi ini sangat baik jika diberi kesempatan untuk berkembang, dan ia dibiarkan mengasah kemampuannya sesuai bidang yang diminati.

Ibu Tuti, diantara alat musik yang lain, alat musik perkusi merupakan rangsangan yang sangat baik bagi anak. Alat musik perkusi bukan hanya terdiri dari alat musik seperti drum, gendang, ketipung dan alat musik lain yang kita kenal, tetapi bisa juga menggunakan benda apapun yang apabila dipukul dapat menghasilkan bunyi. Benda tersebut antara lain ember, gelas, sapu, pipa, kardus, dan lain sebagainya. Jadi jika putera ibu saat ini senang memukul apa saja untuk menghasilkan bunyi, berarti dia sedang main perkusi sederhana. Di antara benda-benda tersebut ada yang menghasilkan bunyi yang keras, ada juga yang menghasilkan bunyi yang pelan. Selain bendanya, kekuatan pemain saat memukul benda juga dapat menghasilkan volume suara yang berbeda. Nah, karena itu ibu bisa mulai mengenalkan pada sang buah hati untuk memainkan benda berbunyi keras, dan benda berbunyi pelan. Ini akan sangat bermanfaat apabila putera ibu ingin memainkan musiknya saat jam istirahat atau saat ada tamu bisa diajak untuk ‘main pelan’.

Benda-benda yang bisa menghasilkan bunyi pelan antara lain, gelas air mineral, kardus, marakas dari pasir (pasir dimasukkan botol), sapu lidi, dan lain-lain. Supaya main pelan juga mengasikkan, ibu bisa ikut main bersama dengan buah hati. Meski ada alternatif ‘bermain pelan’ tapi harus cukup kesempatan untuk anak ‘bermain keras’ supaya kemampuan anak berkreasi tidak terlalu dibatasi. Tentag les musik, sebaiknya ibu tidak perlu buru-buru. Kalaupun akhirnya anak ikut les, biarkan keputusan les atau tidak itu berdasar pilihan pada anak. Untuk mengetahui putera ibu menginginkan atau tidak, coba saja melihat-lihat sanggar atau club musik untuk anak. Kalau dia tertarik, baru ibu bisa mencoba mengikutkan. Namun ibu juga harus siap kalau ditengah-tengah putera ibu merasa bosan dan ingin berhenti dari kegiatan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah ibu tidak perlu memaksa anak untuk mengikuti jadwal Latihan yang ketat, mengingat usia anak masih 3 tahun, dan masih memiliki kebutuhan untuk mengekspresikan diri secara bebas, dan mencoba minat yang beragam. Demikan Ibu Tuti, semoga bermanfaat.

Harian Jogja, 11 Juli 2010

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *