Diasuh oleh : Elga Andriana
Dari Harian Jogja, Edisi : minggu pahing 26 oktober 2008
Tanya:
Anak saya Perempuan usianya 2,5 tahun belum lama ini saya masukkan ke sebuah Kelompok Bermain. Menurut gurunya dia gemar sekali memukul. Dia memukul saat marah, saat berebut mainan dengan teman, saat gemas dengan teman yang badannya lebih kecil dan kadang juga memukul tanpa alasan. Saya sudah coba beri pengertian berkali-kali, tapi perilaku memukulnya tidak berhenti. Bagaimana cara yang efektif untuk menghentikan perilakunya itu?
Jawab:
Periode usia 2 tahun merupakan masa-masa awal bagi anak untuk belajar ketrampilan sosial karena mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas seperti Kelompok Bermain. Anak mendapatkan cara-cara berinteraksi terutama dengan mencontoh lingkungannya dan melihat respon-respon yang muncul.
Untuk itu, orangtua perlu mencari tahu apakah perilaku memukul dimunculkan oleh anggota keluarga dirumah? Usahakan agar semua anggota keluarga di rumah tidak memunculkan perilaku memukul sehingga anak belajar bahwa memukul bukan kebiasaan yang bisa diterima.
Demikian pula di Kelompok Bermain, diharapkan memiliki kesepakatan dan aturan yang konsisten dengan rumah tentang memukul. Cermati juga komentar-komentar orang dewasa tentang memukul. Komentar seperti “Kalau ada yang nakalin kamu pukul aja” atau “Kalau ada yang pukul kamu bales pukul aja” menguatkan anak bahwa memukul diperbolehkan. Ibu bisa membantu anak memberi alternatif bagi anak untuk situasi-situasi Dimana anak biasanya memukul.
Untuk meredakan marah misalnya, anak bisa dipeluk dan dibiasakan membicarakan amarahnya. Ketika gemas anak bisa diajari perilaku lain seperti memeluk temannya. Menghindari situasi yang menimbulkan perilaku memukul juga bisa dilakukan, misalnya: mengatur jumlah mainan yang cukup dan memberikan pijakan ke anak tentang bagaimana caranya bergantian mainan.
Semoga jawaban ini bisa memuaskan.