Tanya:
Bu, saya memiliki sedikit masalah dengan putri saya. Usianya sudah 8 tahun, tapi ia sangat pemalu. Hal ini berlangsung terutama saat ia menginjak bangku SD. Ia saya masukkan ke berbagai kegiatan untuk mendongkrak rasa percaya dirinya. Tapi ia tetap saja pemalu, terutama saat diminta maju di depan teman-temannya di kelas. Jika guru memintanya bernyanyi atau menyampaikan sesuatu, ia akan bersuara lirih sekali sehingga kadang malah jadi bahan tertawaan temannya. Saya jadi kasian. Herannya, saat ia mengikuti drum band, dia tampak pede, memang ia ada di barisan tengah, bukan menjadi mayoret. Mohon masukkannya. Terimakasih.
Ibu Renata, YK
Jawab:
Ibu Renata yang berbahagia, rasa percaya diri pada anak wajudnya beragam. Ada anak yang tidak percaya diri tampil di depan umum, tapi sangat percaya diri saat diminta naik ke pohon yang tinggi. Ada anak yang berani tampil didepan umum, tapi tidak percaya diri saat diminta bersalaman dengan orang asing atau belanja diwarung sebelah. Kepercayaan diri erat kaitannya dengan rasa mampu serta rasa cemas tentang hal tidak mengenakkan yang mungkin muncul. Oleh karena itu dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak kita perlu tau apa yang dia rasakan, apakah merasa kurang mampu, takut salah, takut ditertawakan, dsb. Sangat baik apabila ibu banyak berdialog dengan puteri ibu dan mendengarkan apa yang dia rasakan.
Ibu, tampil didepan orang banyak dalam 1 tim memang berbeda tingkat kecemasannya dengan tampil sendiri, meskipun di depan orang yang jumlahnya lebih sedikit. Tampil bersama saat drumband misalnya, anak bisa berbagi kecemasan dengan teman yang lain. Pandangan mata orang juga tidak hanya tertuju kepada satu orang saja. Ini berbeda dengan tampil di depan kelas dimana semua orang tertuju kepadanya. Selah sedikit, bisa langsung terlihat. Belum lagi kalau ada teman yang menertawakan, tampil di depan kelas bisa jadi moment mengerikan untuk anak.
Usul saya bu, ibu bisa memberi kesempatan kepada puteri ibu untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya secara bertahap. Biarkan ia banyak berlatih tampil dalam tim, sebelum akhirnya ia berani tampil sendiri. Kegiatan seperti teater, tari, paduan suara, musik dll cukup memberinya banyak kesempatan untuk tampil bersama. Tentunya ini juga harus dipilih berdasar minat si anak. Hindari memberikan cap pemalu kepada puteri ibu, karena akan membuat anak semakin tidak percaya diri. Harapan ibu supaya sang putri bisa semakin percaya diri hendaknya juga tidak diperlihatkan secara berlebihan. Hal ini membuat anak cemas karena takut mengecewakan ibunya. Memberikan pujian sewajarnya saat anak berani tampil lebih bermanfaat dibanding kalimat ‘’ayo dong.. masa gitu aja kok ngga berani..’’ dan sebagianya. Semoga bermanfaat.
Harian Jogja, 4 Oktober 2009