Melatih anak berpuasa

Tanya:

Perkenalkan, nama saya Eni. Saat ini saya memiliki 2 orang putera, satu berumur 8 tahun dan yang kecil 4 tahun. Anak saya yang sulung sudah terbiasa belajar ikut berpuasa sejak masih duduk dibangku TK. Sementara anak saya yang kecil entah mengapa sama sekali belum mau jika saya minta untuk berpuasa. Pertanyaan saya, apa dampaknya jika saya memaksa si kecil untuk berpuasa. Saya khawatir jika tidak dimulai dari sekarang nanti akan semakin susah. Yang kedua, apa yang sebaiknya saya lakukan agar si kecil mau berpuasa, terimakasih atas jawaban yang diberikan.

Jawab:

Ibu Eni yang saya hormati, memang banyak orang tua mengidamkan anaknya sudah mau ikut berpuasa meskipun belum wajib. Namun, satu hal yang harus kita ingat, kemauan berpuasa itu sebaiknya muncul dari dalam hati, bukan hasil paksaan. Kalau ibu memaksa Ananda untuk berpuasa, mungkin ia akan mau berpuasa saat ini. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kelak ia akan mau berpuasa juga? Memaksa anak berpuasa beresiko membuat anak menangkap kesan bahwa puasa itu sesuatu yang berat dan tidak menyenangkan. Maka jika Ibu ingin putera ibu belajar berpuasa, sebaiknya libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan khas dalam bulan puasa misalnya menyiapkan buka,sahur, dan kegiatan lainnya. Suasana menyenangkan sebaiknya dibangun dalam melaksanakan semua aktifitas itu. Jika ayah, ibu, kakak, tampak bersemangat menyambut dan menjalankan puasa, sang adik pun akan menangkap kesan bahwa puasa itu menyenangkan. Memotivasi anak untuk belajar berpuasa harus dimulai dari pemahaman tentang makna puasa itu sendiri. Karena puasa itu artinya menahan keinginan, maka sebaiknya kita tidak hanya membatasinya dengan tidak makan dan minum saja. Anak juga bisa diajak menahan keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Mengajak anak membaca buku cerita anak yang membahas makna puasa juga baiak, karena anak akan mendapat pemahaman tanpa merasa digurui. Satu lagi bu Eni, setiap anak memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Kalaupun sang kakak sudah lebih awal belajar puasa, belum tentu si adik memiliki ketertarikan dan kesanggupan yang sama. Hindari untuk membanding-bandingkan si adik dengan si kakak, karena akan membuat si adik berkecil hati. Selamat berpuasa, semoga bermanfaat.

Harian Jogja, 23 Agustus 2009

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *