Mogok bicara ketika di sekolah

Oleh Herlita Jayadianti (Koordinator Media Kampanye ECCD-RC)

Para orangtua pasti bingung ketika tiba-tiba anak kita memiliki perilaku yang bertolak belakang antara dirumah dan di luar rumah. Biasanya jika dirumah ramai dan menyenangkan tapi begitu di luar rumah khususnya di sekolah kok jadi pendiam. Segala cara pasti akan kita lakukan dari mengajak bicara, memindahkan sekolah sampai menuruti keinginan anak. Ada beberapa factor yang menyebabkan anak-anak mogok bicara di diantaranya:

  • Belajar keterampilan baru. Sebagian besar anak tidak mau bicara atau bicara seperlunya, dikarenakan mereka sedang senang mempelajari keterampilan baru. Kemampuan yang sedang dipelajari anak di usia ini, kan tidak hanya keterampilan bicara, tapi juga kemampuan lainnya, seperti keterampilan lainnya seperti keterampilan motorik. Pengalaman traumatis. Meskipun jarang, kasus anak tidak mau bicara bisa disebabkan pengalaman traumatis atau pertanda dia mengalami tekanan. Ini bisa diketahui dari tanda lain yang menyertainya seperti cepat marah, murung, pasif, agresif, dan sebagainya. Negativistik. Di usia dini, sifat negativistik anak sedang tinggi-tingginya. Anak justru melakukan apa yang dilarang, dan sebaliknya, menolak apa yang diminta orangtua. Jadi, jangan heram jika anak justru membisu saat orangtua memintanya bicara. Penolakan itu sebagai tanda anak ingin mengendalika lingkungannya, bukan sebaliknya. Masuk ke lingkungan baru bagi anak yang agak tertutup atau pemalu, perubahan kondisi bisa membuat anak haru beradaptasi sehingga tidak mau mengobral kemampuan bahasanya. Ia pun menutup mulutnya rapat-rapat dan tidak mau bicara.
  • Tertekan dipaksa bicara. Anak bisa saja tutup mulut karena terus menerus ditekan orangtua atau pengasuh atau guru untuk bicara. Setiap hari anak dijejali dengan kosakata itu menarik atau tidak, urusan belakangan. Selain itu, banyak orang tua yang mencoba mengasah kemampuan bicara anak, tapi caranya tidak menyenangkan. Alhasil, anak menjadi semakin tertekan, bahkan tidak mau bicara sama sekali. Jika kita telah tahu apa saja yang menyebabkan anak-anak mogok bicara, berikut aa trik-trik yang bisa dicoba: interaksi dengan anak saat berkegiatan agar anak tetap mau bicara saat belajar keterampilan baru, orangtua atau guru atau pengasuh bisa melakukan interaksi yang menarik saat bermain misalnya, saat Menyusun puzzle  binatang katakana,’’yuk, kita susun mulai kepala, lalu ekor, dan sebagainya. Kepala sapinya dimana ya?’’ ada apa ya di kepala sapi?’’. Dialog membuat anak tetap menikmati kemampuan bicaranya seraya menikmati keterampilan barunya.
  • Tidak memaksa. Penting diingat, jangan sekali-kali memaksa anak banyak bicara. Anak yang tertekan karena dipaksa bicara, biasanya ditandai dengan keengganannya bicara kepada sosok pemaksa, tetapi dia justru akan bawel saat menemukan sosok yang menyenangkan untuk diajak bicara. Contoh, dirumah dia mogok bicara karena terus-menerus ditekan, tetapi saat di sekolah, dia menjadi cerewet karena guru-guru di sekolah sangat menyenangkan atau sebaliknya.
  • Kenalkan lingkungan sekolah. Yang bisa dilakukan orangtua adalah mengenalkan sedikit tentang lingkungan sekolah sebelum pergi, misal: keadaan, orang atau benda yang akan ditemani. Dengan demikian, anak justru penasaran dan banyak bertanya saat bertemu dengan benda-benda itu.
  • Kerjasama dengan guru. Minta bantuan guru untuk mencari waktu berada berdua dengan anak sambil melakukan aktifitas tertentu. Boleh dicoba melibatkan satu teman yang suka berbicara sebagai model.

Harian Jogja, 4 Oktober 2009

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *