Tanya:
Anak saya saat ini baru masuk kelas 1 SD, sebenarnya tidak ada masalah anak saya. Dia lincah, sehat dan cerdas. Baru-baru ini saya mendapat saran untuk mengecek anak saya dengan mengikuti berbagai macam tes untuk mengetahui bakat dan kelebihannya. Saya sebetulnya tertarik karena saya penasaran dengan bakat anak saya. Tapi harganya cukup mahal. Pertanyaan saya, apakah tes semacam ini memang sebaiknya dilakukan bu? Saya masih ragu-ragu mengingat anak saya cukup kritis dan peduli sekali dengan hasil evaluasinya. Waktu TK saja dia senang membaca hasil laporan gurunya lalu berusaha semaksimal mungkin agar rapotnya mendapat hasil yang baik. Bagaimana menurut ibu? Terima kasih atas sarannya.
Bapak Rogo, Sleman.
Jawab:
Bapak Rogo yang saya hormati, tes-tes psikologi diperlukan untuk mengetahui potensi dan kemampuan yang ada pada anak, hal ini menjadi penting terutama jika dikaitkan dengan treatment atau perlakuan yang diberikan. Misalnya pada anak berkebutuhan khusus, diperlukan tes untuk meningkatkan kemampuannya, dan melayani kebutuhannya. Karena anak bapak tidak ada masalah khusus, saya kira jika bapak tidak melakukan tes pun juga tidak masalah. Pada anak usia kelas 1 SD seperti anak bapak, ia masih membutuhkan sebanyak-banyaknya pengalaman dan kesempatan untuk mengembangkan diri dan minatnya seluas mungkin. Pada perkembangannya minat ni akan semkain mengerucut menuju bidang-bidang tertentu, yang betuk-betuk ia gemari.
Banyak orang berfikir bahwa mengetahui bakat anak sedini mungkin akan bermanfaat bagi efisiensi biaya, karena tidak banyak uang terbuang percuma untuk kegiatan atau kursus yang nantinya tidak ditekuni anak atau tidak bermanfaat bagi profesinya ke depan. Pendapat saya berbeda, karena sebetulnya apapun yang dialami oleh anak pada masa awal kehidupannya, tidak ada yang percuma. Setiap aktivitas yang ia lakukan pasti menyumbang kemampuan di masa depan.
Misalnya ada dimasa kecilnya ikut klup bola, ternyata setelah dewasa justru menjadi ahli masak. Tapi itu tidak masalah, karena dengan bermain bola kemampuannya bersosialisasi, berpikir cepat, koordinasi fisiknya, terlatih. Maka tidak perlu merasa sayang mengeluarkan biaya untuk memfasilitasi minat buah hati yang luas, bukan?
Untuk anak yang sangat peduli dengan pencapaian nilai ataupun evaluasi, perlu ekstra hati-hati jika ingin melakukan tes semacam ini. Karena anak bisa saja kemudian terpaku dengan hasil tesnya, lalu tidak mau mencoba hal lain. Tentunya hal ini sangat disayangkan karena ragam bidang profesi di masa si anak dewasa nanti akan jauh lebih kompleks dengan yang ada sekarang, sehingga pengembangan berbagai minat sangatlah penting.
Demikian pak, pada akhirnya mengikuti tes adalah sebuah pilihan, baik jika dipertimbangkan terlebih dahulu tingkat kepentingannya, sebelum melakukan. Semoga bermanfaat.
Harian Jogja, 27 September 2009