Suka usil jika bertamu

Tanya:

Saya seorang ibu yang bersyukur memiliki anak yang sehat dan aktif. Tapi saya sering khawatir karena anak saya suka sekali menyentuh apapun yang dilihatnya. Saya jadi sering nggak enak, terutama saat saya mengajaknya bertamu kerumah orang. Beberapa kali anak saya hamper merusakkan barang pemilik rumah family atau tetangga. Padahal saya juga ingin dia bisa belajar bersosialisasi dari situ. Anak saya saat ini 4 tahun. Apa yang sebaiknya saya lakukan?

Dianti -Jogja

Jawab:

Bu Dianti yang berbahagia, saya senang karena ibu bersyukur dengan buah hati yang sehat dan aktif. Anak-anak memang dianugerahi rasa ingin tahu bu, tidak heran kalau ia begitu ingin mengamati, menyentuh bahkan mencoba apa yang menurutnya menarik. Nah kalau hal ini dilakukan dirumah orang lain memang sering menimbulkan masalah. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, sebaiknya sebelum berangkat ibu membuat kesepakatan dengan anak. Aturan sebaiknya tidak hanya dari ibu atau ayah, tetapi merupakan hasil diskusi. Misalnya, ‘’kalau nanti disana kamu melihat hiasan yang menarik, apa yang akan dilakukan?”

Kebetulan buah hati ibu sudah berumur 4 tahun, jadi sudah mulai bisa diajak berdiskusi. Ibu boleh mengenalkan aturan umum jika bertamu kerumah orang. Seperti menyapa, lepas sepatu, duduk sopan, minta ijin sebelum menyentuh sesuatu, dan lain-lain. Menyempatkan waktu untuk berlatih tamu-tamuan dengan anak ada baiknya juga sehingga anak tahu betul apa yang kita maksud dengan sopan. Baik jua kalau dirumah anak juga dikenalkan dengan ‘area bebas’ dimana anak boleh menyentuh/mengambil apapun yang terjangkau olehnya dengan catatan dikembalikan seperti semula, dan ‘area izin’ (misal ruang tamu) dimana kalau anak ingin mengambil sesuatu dia harus bilang dulu ke orang dewasa meskipun bend aitu berada dalam jangkauannya. Salah satu sebab anak bermain dengan barang pemilik rumah adalah karena si anak kurang bahan untuk mengisi waktunya. Oleh karena itu sebaiknya jika akan bertamu ibu membawa sesuatu yang mengasikkan untuk anak. Bisa mainan, buku cerita, alat gambar, apapun yang membuatnya betah berlama-lama. Dengan jumlahnya secukupnya saja.

Sebab lain adalah karena saat bertamu kita begitu asyik berbincang sehingga anak tidak diperhatikan. Maka, sebaiknya meskipun asyik berbincang ibu sesekali juga menyapa si kecil sehingga ia tidak merasa terabaikan lalu membuat ‘ulah’ sehingga diperhatikan. Beberapa anak memiliki bakat menjadi pengamat yang handal. Sehingga apapun yang dilihatnya harus diamati. Maka ibu bisa mengenalkan anak cara pengamatan yang lain, yaitu ‘pengamatan jarak jauh’. Caranya anak boleh mengamati seluruh ruangan dari posisi duduknya, lalu apa yang menurutnya menarik boleh Digambar. Setelah ibu selesai berbincang dengan pemilik rumah, anak boleh meminta izin untuk mendekati beberapa benda yang menarik minatnya tersebut, tentu saja dengan didampingi oleh ibu. Semoga bermanfaat.

Harian Jogja, 18 Oktober 2009

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *