Suplemen penting atau tidak?

Tanya.

Ibu saya ingin menanyakan, kalau untuk suplemen makan atau vitamin anak, sebetulnya penting atau tidak untuk anak sya yang berumur 2 tahun. Dia makannya doyan, tapi susunya kurang. Mungkin sehari cuma 2 botol.

(Nana-Jogja)

Jawab.

Ibu Nana yang baik, ibu perlu bersyukur, karena sang buah hati mau makan. Bukannya itu hal yang diidam-idamkan oleh orang tua ? Nah, tentang asupan vitamin sebetulnya boleh-boleh saja, sepanjang itu tidak memberikan dampak negatif bagi buah hati ibu. Misalnya mengakibatkan kegemukan, ketagian, alergi dan lain sebagainya. Untuk itu ibu bisa berkonsultasi dengan dokter yang mengerti kondisi buah hati ibu. Mengenai penggantian susu yang menurut ibu kurang banyak, bisa diakali dengan menyajikan makanan yang mengandung susu atau merupakan produk olahan susu dan sebagainya. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada buah hati ibu, sebetulnya bisa digantikan oleh asupan nutri yang lain yang mengandung zat yang ada di dalam susu. Misalnya kalsium, bisa dipenuhi dari biji-bijian atau sayuran hijau seperti bayam atau sawi. Sedangkan fosfor banyak terdapat dalam makanan yang tinggi protein, seperti ikan, ayam, daging, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan serelia atau gandum.

Nah Ibu Nana, saran saya ibu sebaiknya tidak terlalu mudah percaya dengan janji atau iklan dari produk multivitamin anak, karena kalau tidak tepat bisa berakibat pada penumpukan salah satu zat gizi. Hal ini kurang baik karena tidak semua kelebihan zat gizi yang masuk dalam tubuh langsung dibuang oleh tubuh. Oleh karena itu ibu perlu mencermati bahan dari makanan yang dikonsumsi buah hati ibu, lebih baik lagi kalau ibu menyempatkan untuk melihat pula kandungan gizi yang ada di dalamnya. Dengan demikian ibu bisa mengetahui zat gizi apa yang kurang. Sebisa mungkin zat gizi yang kurang atau jarang dikonsumsi oleh sang buah hati, dilengkapi dalam bentuk makanan, jika tidak memungkinkan baru menggunakan suplemen. Sehingga buah hati ibu terkondisi dengan pola makan yang tidak sehat, tapi juga hemat.

(Hasanah Safriyani)

Telah dipublikasikan oleh media cetak Harian Jogja 13 Juni 2010

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *